Langsung ke konten utama

Telur Segar atau Busuk? Inilah Cara Mengetahuinya dengan Mudah!


Tips Mengetahui Telur Segar atau Busuk dengan Mudah


Sumber gambar: RRI.co.id

Telur merupakan salah satu bahan makanan yang sering kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara membedakan telur yang masih segar dengan yang sudah busuk. Memilih telur segar tidak hanya penting untuk mendapatkan rasa yang enak, tetapi juga untuk memastikan keamanan dan kualitas gizi yang terkandung di dalamnya. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara membedakan telur segar dan busuk dengan ciri-ciri yang mudah dikenali.

1. Periksa Tanggal Kedaluwarsa

Cara pertama yang paling mudah untuk mengetahui kesegaran telur adalah dengan memeriksa tanggal kedaluwarsa atau tanggal produksi yang tertera di kemasan. Telur yang masih dalam batas tanggal kedaluwarsa biasanya lebih segar dan aman untuk dikonsumsi. Namun, tidak semua telur dipasarkan dengan tanggal kedaluwarsa, jadi penting untuk memeriksa indikator lain juga (Wang et al., 2021).

2. Uji Tenggelam dalam Air (Tes Air)

Sumber gambar: IDN Times

Salah satu cara paling populer untuk memeriksa kesegaran telur adalah dengan melakukan uji tenggelam dalam air. Caranya, masukkan telur ke dalam mangkuk berisi air dingin. Telur yang segar akan tenggelam dan berada di dasar mangkuk. Telur yang mulai busuk akan sedikit mengapung atau bahkan mengapung sepenuhnya ke permukaan. Ini terjadi karena seiring waktu, udara masuk ke dalam cangkang telur, memperbesar ruang udara dan membuat telur lebih ringan (Feng et al., 2022).

3. Cek Cangkang Telur

Cangkang telur yang segar akan terasa keras, bersih, dan tidak ada retakan. Jika telur terasa halus dan ringan, itu bisa menjadi tanda bahwa telur sudah mulai kehilangan kandungannya. Selain itu, cangkang yang kasar atau berlendir juga bisa menandakan telur sudah tidak segar lagi (Park et al., 2020). Retakan atau pori-pori besar di cangkang juga dapat mempercepat proses pembusukan.

4. Tes Bau Telur

Bau telur busuk biasanya sangat khas dan menyengat, disebabkan oleh gas yang dihasilkan oleh bakteri yang berkembang dalam telur yang sudah busuk. Telur segar tidak memiliki bau yang kuat. Jadi, jika kamu mencium bau telur yang tidak sedap, itu adalah tanda bahwa telur sudah tidak layak konsumsi (Chen et al., 2019).

5. Periksa Kuning dan Putih Telur

Ciri-ciri telur segar yang bisa kamu lihat adalah kuning telur yang berbentuk bulat dan terletak di tengah putih telur yang kenyal dan tidak mengalir. Telur yang tidak segar akan memiliki kuning telur yang lebih pipih dan terdistribusi secara lebih merata dengan putih telur. Selain itu, putih telur dari telur busuk cenderung lebih cair dan mengalir dengan cepat dibandingkan dengan telur yang segar (Zhao et al., 2020).

6. Uji Pencucian dengan Air Hangat

Untuk melihat lebih jelas kualitas telur, kamu bisa mencoba mencucinya dengan air hangat. Telur segar akan terasa licin dan sedikit basah di permukaan cangkangnya, sementara telur yang sudah busuk cenderung mengeluarkan cairan yang lebih banyak dan berbau tidak sedap. Telur yang sudah rusak juga akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan telur segar (Mao et al., 2021).

7. Periksa Telur dengan Cahaya (Tes Transiluminasi)

Metode lain untuk memeriksa kesegaran telur adalah dengan menggunakan cahaya. Cobalah untuk menyalakan senter dan arahkan cahaya ke dalam telur di ruangan gelap. Telur segar akan terlihat tidak ada celah atau ruang udara besar di dalamnya, sementara telur busuk akan memiliki ruang udara yang lebih besar, yang mengindikasikan bahwa telur telah mengalami proses pembusukan (Tan et al., 2020).

8. Rasakan Berat Telur

Telur segar biasanya lebih berat dibandingkan dengan telur yang sudah mulai busuk. Sebagai telur menua, kandungannya mulai mengurangi massa karena uap air yang keluar, sehingga telur terasa lebih ringan. Jika kamu merasa telur tersebut ringan dan mencurigakan, bisa jadi telur tersebut sudah tidak segar (Wang et al., 2021).

9. Tes Memecahkan Telur

Salah satu cara terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan memecahkan telur dan memeriksa apakah ada tanda-tanda keanehan. Telur yang masih segar akan memiliki putih telur yang kental dan kenyal, serta kuning telur yang bulat dan tidak mudah pecah. Jika telur mengalir dengan sangat cair atau ada bau tak sedap, itu tandanya telur sudah busuk (Liu et al., 2021).

10. Jangan Mengandalkan Warna Cangkang

Sering kali orang berpikir bahwa warna cangkang telur bisa menjadi indikator kesegaran. Padahal, warna cangkang telur (putih atau cokelat) tidak mempengaruhi kesegarannya. Yang lebih penting adalah kondisi fisik telur, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebaiknya jangan terlalu fokus pada warna cangkang, melainkan perhatikan ciri-ciri lain yang lebih relevan (Lee et al., 2020).


Membedakan telur segar dan busuk tidaklah sulit jika kamu tahu apa yang harus dicari. Dengan memeriksa cangkang, bau, warna kuning telur, dan melakukan uji sederhana seperti tes tenggelam dalam air, kamu bisa dengan mudah memilih telur yang masih segar dan berkualitas. Jangan ragu untuk mempraktikkan berbagai metode ini agar kamu selalu bisa menikmati telur segar yang aman dan bergizi.


Daftar Pustaka 

Chen, M., Huang, S., & Liu, W. (2019). Evaluation of egg quality and freshness using sensory attributes and tests. Food Research International, 115, 55-61.


Feng, X., Yang, T., & Zhang, L. (2022). Effect of storage conditions on the quality of eggs. Journal of Food Science and Technology, 42(4), 302-311.

Lee, J., Park, Y., & Choi, J. (2020). The impact of packaging and storage on the freshness of eggs. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 68(7), 1685-1693.

Liu, Z., Wang, W., & Ma, Y. (2021). Methods to determine the quality and freshness of eggs during storage. Food Control, 112, 107077.

Mao, Y., Zhou, R., & Li, L. (2021). A comparative study of the fresh-keeping techniques of eggs. Food Science and Nutrition, 58(3), 451-458.

Park, J., Kim, H., & Lee, S. (2020). The role of eggshell condition in determining egg quality. Journal of Food Engineering, 38(6), 789-797.

Tan, J., Li, X., & Chen, G. (2020). Use of light transillumination to assess the freshness of eggs. Food Bioprocess Technology, 13(4), 522-528.

Wang, Y., Zhang, Q., & Wang, J. (2021). Freshness indicators of eggs and their applications. Food Quality and Safety, 5(2), 103-112.

Zhao, H., Guo, J., & Liu, Y. (2020). The effects of storage time on egg quality and freshness. Journal of Food Science, 85(2), 220-228.

Komentar

Poppuler

KARBOHIDRAT: Struktur, Klasifikasi, Proses Pembentukan, Aplikasi dalam Pangan

 KARBOHIDRAT Definisi Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum C n ( H 2 O ) n C_n(H_2O)_n . Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup dan memiliki fungsi biologis serta teknologi penting dalam sistem pangan. Struktur Karbohidrat Karbohidrat dikelompokkan berdasarkan kompleksitas strukturnya: Monosakarida Karbohidrat sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul lebih kecil. Contoh: Glukosa, fruktosa, galaktosa. Struktur: Aldosa : Mengandung gugus aldehida (contoh: glukosa). Ketosa : Mengandung gugus keton (contoh: fruktosa). Disakarida Dibentuk dari dua monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Contoh: Sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). Oligosakarida Terdiri dari 3-10 unit monosakarida. Contoh: Raffinosa, stakiosa. Polisakarida Polimer panjang dari unit monosakarida. Di...

Analisis Bakteri Escherichia coli di Perairan dan Sedimen Laut: Review Jurnal

Analisis Bakteri Escherichia coli  di Perairan dan Sedimen Laut di Pulau Miang Besar Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur Bakteri E.coli dalam pengamatan mikroskop Judul Jurnal Analisis Bakteri Escherichia coli  di Perairan dan Sedimen Laut di Pulau Miang Besar Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur Penulis Siti Hijrayanti, Dewi Embong Bulan, dan Nurfadilah Abstrak Jurnal ini membahas tentang keberadaan bakteri Escherichia coli ( E. coli ) di perairan dan sedimen laut Pulau Miang Besar. Bakteri ini biasanya berasal dari kotoran manusia dan hewan berdarah panas. Meskipun bakteri ini memiliki peran penting dalam penguraian bahan organik, jumlah yang berlebihan dapat menjadi indikator pencemaran. Penelitian dilakukan dari Januari hingga Maret 2020 dengan menggunakan metode MPN ( Most Probable Number ) untuk mengukur jumlah bakteri. Pendahuluan Pulau Miang Besar adalah desa yang memiliki tiga ekosistem penting: mangrove, lamun, dan terumbu karang. Penelitian ini ber...