Langsung ke konten utama

Tutorial Membuat Daftar Pustaka di Microsoft Word

 Tutorial Membuat Daftar Pustaka di Microsoft Word

Tutorial membuat daftar pustaka di Word 

           Daftar pustaka merupakan salah satu struktur penting dalam sebuah karya tulis. Halaman ini berisi sumber referensi yang menguatkan validitas dan rujukan tambahan bagi pembaca karya Anda.

           Membuat daftar pustaka di Microsoft Word sebenarnya cukup mudah. Daftar pustaka ini berfungsi untuk mencantumkan sumber-sumber referensi yang digunakan dalam tulisan Anda, seperti buku, artikel, jurnal, dan lainnya. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuatnya:


Langkah 1: Persiapkan Dokumen Anda

Sebelum mulai membuat daftar pustaka, pastikan Anda telah menulis dokumen dan mencatat semua referensi yang digunakan. Referensi ini nanti akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka.


Langkah 2: Pilih Gaya Penulisan Referensi

Microsoft Word menyediakan berbagai gaya penulisan referensi, seperti APA, MLA, atau Chicago. Pilih gaya yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut caranya:

1. Klik tab "References" di bagian atas menu Word.

2. Pada bagian "Citations & Bibliography", Anda akan melihat pilihan untuk memilih gaya (Style), seperti APA, MLA, Chicago, dll. Klik gaya yang sesuai dengan panduan yang Anda gunakan.


Langkah 3: Menyisipkan Referensi

Jika Anda sudah memilih gaya penulisan referensi, Anda dapat mulai menambahkan referensi ke dokumen Anda. Berikut adalah caranya:

1. Letakkan kursor di tempat di mana Anda ingin menambahkan referensi.

2. Klik "Insert Citation" yang ada di tab "References".

3. Pilih "Add New Source" untuk memasukkan sumber baru.

4. Isi informasi sumber tersebut, seperti jenis sumber (misalnya buku, jurnal, artikel), penulis, judul, tahun terbit, dan informasi lainnya sesuai gaya yang dipilih.

5. Klik OK setelah mengisi data sumber tersebut.


Langkah 4: Membuat Daftar Pustaka

Setelah Anda menambahkan semua referensi yang diperlukan, langkah berikutnya adalah membuat daftar pustaka:

1. Pindahkan kursor ke akhir dokumen, tempat Anda ingin menambahkan daftar pustaka.

2. Klik pada "Bibliography" di tab "References".

3. Pilih format daftar pustaka yang diinginkan, seperti "Bibliography" atau "Works Cited".

4. Microsoft Word akan secara otomatis menambahkan daftar pustaka sesuai dengan referensi yang telah Anda masukkan sebelumnya.


Langkah 5: Menyunting Daftar Pustaka (Jika Perlu)

Jika Anda perlu mengedit atau menambahkan referensi:

1. Klik kanan pada daftar pustaka yang telah dibuat.

2. Pilih "Update Field"  untuk memperbarui daftar pustaka jika ada perubahan.

3. Jika Anda ingin menambah referensi baru, cukup ikuti langkah-langkah pada Langkah 3 untuk menambah referensi baru, dan daftar pustaka akan diperbarui secara otomatis.


Langkah 6: Menyelesaikan Dokumen

Setelah daftar pustaka selesai, Anda dapat melanjutkan dengan menyelesaikan dokumen Anda. Pastikan format dan gaya penulisan sesuai dengan panduan yang Anda pilih.



Membuat daftar pustaka di Microsoft Word sangat mudah dan praktis. Anda hanya perlu memilih gaya penulisan, memasukkan referensi satu per satu, dan Word akan menyusun daftar pustaka secara otomatis. Ini sangat membantu dalam menjaga keteraturan dan konsistensi dalam penulisan ilmiah.

Komentar

Poppuler

KARBOHIDRAT: Struktur, Klasifikasi, Proses Pembentukan, Aplikasi dalam Pangan

 KARBOHIDRAT Definisi Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum C n ( H 2 O ) n C_n(H_2O)_n . Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup dan memiliki fungsi biologis serta teknologi penting dalam sistem pangan. Struktur Karbohidrat Karbohidrat dikelompokkan berdasarkan kompleksitas strukturnya: Monosakarida Karbohidrat sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul lebih kecil. Contoh: Glukosa, fruktosa, galaktosa. Struktur: Aldosa : Mengandung gugus aldehida (contoh: glukosa). Ketosa : Mengandung gugus keton (contoh: fruktosa). Disakarida Dibentuk dari dua monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Contoh: Sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). Oligosakarida Terdiri dari 3-10 unit monosakarida. Contoh: Raffinosa, stakiosa. Polisakarida Polimer panjang dari unit monosakarida. Di...

Pengayakan Tepung: Mengenal Mesh Tepung dan Fungsinya

  Pengayakan Tepung Tepung merupakan komponen dasar dalam banyak resep masakan, namun bagaimana cara membuat tepung yang halus dan bebas dari impurities? Jawabannya adalah melalui proses pengayakan tepung. Di artikel ini, kita akan membahas tentang pengayakan tepung, termasuk perbedaan mesh tepung yang harus kamu ketahui. Apa Itu Pengayakan Tepung? Pengayakan tepung adalah proses melepaskan partikel-partikel besar dari tepung sehingga mendapatkan hasil yang lebih halus dan bersih. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat pengayak, yaitu sebuah mesin yang dilengkapi dengan berbagai ukuran mesh (saringan). Bagaimana Caranya Melakukan Pengayakan Tepung? Berikut adalah langkah-langkah melakukan pengayakan tepung: Siapkan Tepung : Pastikan kamu telah membersihkan tepung dari debu atau kotoran lainnya sebelum dimasukkan ke dalam pengayak. Aturlah Ukuran Mesh : Pilih ukuran mesh yang sesuai dengan kebutuhanmu. Mesh yang lebih halus akan menghasilkan tepung yang lebih halus. Masukan Te...

Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air: Kenali dan Simpan dengan Baik!

   Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Sumber gambar: Kompas.com Kadar air dalam bahan pangan adalah salah satu faktor yang sangat memengaruhi kualitas dan umur simpan makanan. Memahami klasifikasi pangan berdasarkan kadar air dapat membantu kita dalam memilih, menyimpan, dan mengolah makanan dengan lebih baik. Mari kita telusuri klasifikasi ini, lengkap dengan contoh dan tips penyimpanan yang praktis! Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Berdasarkan kadar airnya, pangan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:  pangan segar ,  pangan semi-kering , dan  pangan kering . Berikut penjelasannya: 1. Pangan Segar Ciri-ciri : Memiliki kadar air tinggi (70% - 90%). Pangan segar biasanya mudah rusak dan perlu disimpan dalam kondisi yang tepat agar tetap segar. Contoh : Buah-buahan (misalnya, semangka, jeruk, apel) Sayuran (misalnya, brokoli, bayam, wortel) Daging segar Tips Penyimpanan : Simpan di lemari es untuk menjaga kesegaran. Gunakan wadah yang dapat mena...