Langsung ke konten utama

Etilen: Hormon Alami yang Mengatur Pematangan Buah

 Etilen


Sumber gambar: Edubio



Etilen adalah gas yang berfungsi sebagai hormon alami dalam tanaman, berperan penting dalam proses pematangan buah dan sayuran. Gas ini diproduksi oleh berbagai bagian tanaman, termasuk buah, daun, dan akar, dan memiliki dampak signifikan terhadap kualitas dan umur simpan produk hortikultura. Memahami etilen dan fungsinya sangat penting bagi para petani, produsen makanan, dan konsumen untuk mengoptimalkan penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian.
Etilen berfungsi sebagai sinyal kimia yang memicu serangkaian reaksi biokimia dalam tanaman. Ketika buah mencapai tahap tertentu dalam siklus hidupnya, produksi etilen meningkat, yang pada gilirannya mempercepat proses pematangan. Proses ini mencakup perubahan warna, tekstur, rasa, dan aroma buah (Wills et al., 2021). Etilen juga berperan dalam pengurangan kadar klorofil dan peningkatan senyawa seperti karotenoid dan antosianin, yang memberikan warna cerah pada buah matang (Iqbal et al., 2017).

Jenis Etilen

Etilen dapat dibedakan berdasarkan sumber produksi dan aplikasinya dalam pertanian:
  • Etilen Alami
    Etilen alami dihasilkan oleh tanaman selama proses respirasi. Buah-buahan klimakterik seperti pisang, apel, dan tomat menghasilkan etilen dalam jumlah besar saat matang. Gas ini memicu pelunakan daging buah dan perubahan warna yang terjadi selama pematangan (Zhang et al., 2021). Etilen alami juga berkontribusi pada peningkatan rasa manis karena konversi pati menjadi gula sederhana (Shu et al., 2020).
  • Etilen Sintetis
    Etilen sintetik dapat diproduksi melalui proses kimia dan digunakan dalam industri pertanian untuk mempercepat pematangan buah. Senyawa seperti ethepon (ethrel) adalah contoh aplikasi etilen sintetik yang umum digunakan untuk mempercepat pematangan buah-buahan tertentu (Dranca & Oroian, 2018). Penggunaan etilen sintetik memungkinkan petani mengatur waktu panen dan distribusi produk.
  • Etilen Scavenger
    Teknologi baru telah dikembangkan untuk mengendalikan kadar etilen di lingkungan penyimpanan. Etilen scavenger adalah bahan yang dapat menyerap atau mengurangi konsentrasi etilen di sekitar produk hortikultura. Ini membantu memperpanjang umur simpan buah dengan mencegah pematangan berlebih (Fadli Muhammad, 2024).

Manfaat Etilen dalam Pertanian

Penggunaan etilen dalam pertanian membawa banyak manfaat:
  1. Mempercepat Pematangan
    Etilen memungkinkan petani untuk mempercepat proses pematangan buah secara seragam. Ini sangat berguna untuk buah-buahan yang dipanen sebelum matang agar tidak rusak selama transportasi (Roy et al., 2021).
  2. Meningkatkan Kualitas
    Dengan mengontrol kadar etilen, produsen dapat meningkatkan kualitas sensori buah, termasuk rasa, aroma, dan tekstur (Ke et al., 2018). Buah yang matang dengan baik cenderung memiliki nilai jual lebih tinggi.
  3. Mengurangi Kerusakan Pasca Panen
    Penggunaan teknologi pengemasan aktif yang mengurangi kadar etilen dapat membantu mempertahankan kesegaran buah selama penyimpanan (Xu et al., 2020). Ini penting untuk mencegah kerusakan akibat respirasi berlebih.


Daftar Pustaka

Dranca, F., & Oroian, M. (2018). Pectin: Types, Benefits and Uses. Chemsino.Fadli Muhammad. (2024). Karakteristik Ethylene Scavanger dalam perubahan. E-Journal UNDIP.Iqbal, A., et al. (2017). The Role of Ethylene in Fruit Ripening. Journal of Food Science and Technology.Ke, Q., et al. (2018). Ethylene Regulation of Fruit Ripening and Quality. Journal of Agricultural and Food Chemistry.Roy, S., et al. (2021). Effects of Ethylene on Post-Harvest Quality of Fruits. Food Quality and Preference.Shu, Y., et al. (2020). Influence of Ethylene on Fruit Ripening Processes. Journal of Plant Physiology.Wills, R.B.H., McGlasson, B.J., Graham, D., & Joyce, D.C. (2021). Postharvest: An Introduction to the Physiology and Handling of Fruits and Vegetables. UNSW Press.Xu, Y., Zhang, Y., & Wang, H. (2020). The Role of Ethylene in Postharvest Physiology of Fruits. Horticultural Reviews.Zhang, L., et al. (2021). Ethylene Production and Its Effects on Fruit Quality. Journal of Agricultural Science.Zheng, Y., et al. (2013). Effects of Ethylene on Postharvest Quality of Kiwi Fruits. Postharvest Biology and Technology.

Komentar

Poppuler

KARBOHIDRAT: Struktur, Klasifikasi, Proses Pembentukan, Aplikasi dalam Pangan

 KARBOHIDRAT Definisi Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum C n ( H 2 O ) n C_n(H_2O)_n . Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup dan memiliki fungsi biologis serta teknologi penting dalam sistem pangan. Struktur Karbohidrat Karbohidrat dikelompokkan berdasarkan kompleksitas strukturnya: Monosakarida Karbohidrat sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul lebih kecil. Contoh: Glukosa, fruktosa, galaktosa. Struktur: Aldosa : Mengandung gugus aldehida (contoh: glukosa). Ketosa : Mengandung gugus keton (contoh: fruktosa). Disakarida Dibentuk dari dua monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Contoh: Sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). Oligosakarida Terdiri dari 3-10 unit monosakarida. Contoh: Raffinosa, stakiosa. Polisakarida Polimer panjang dari unit monosakarida. Di...

Pengayakan Tepung: Mengenal Mesh Tepung dan Fungsinya

  Pengayakan Tepung Tepung merupakan komponen dasar dalam banyak resep masakan, namun bagaimana cara membuat tepung yang halus dan bebas dari impurities? Jawabannya adalah melalui proses pengayakan tepung. Di artikel ini, kita akan membahas tentang pengayakan tepung, termasuk perbedaan mesh tepung yang harus kamu ketahui. Apa Itu Pengayakan Tepung? Pengayakan tepung adalah proses melepaskan partikel-partikel besar dari tepung sehingga mendapatkan hasil yang lebih halus dan bersih. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat pengayak, yaitu sebuah mesin yang dilengkapi dengan berbagai ukuran mesh (saringan). Bagaimana Caranya Melakukan Pengayakan Tepung? Berikut adalah langkah-langkah melakukan pengayakan tepung: Siapkan Tepung : Pastikan kamu telah membersihkan tepung dari debu atau kotoran lainnya sebelum dimasukkan ke dalam pengayak. Aturlah Ukuran Mesh : Pilih ukuran mesh yang sesuai dengan kebutuhanmu. Mesh yang lebih halus akan menghasilkan tepung yang lebih halus. Masukan Te...

Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air: Kenali dan Simpan dengan Baik!

   Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Sumber gambar: Kompas.com Kadar air dalam bahan pangan adalah salah satu faktor yang sangat memengaruhi kualitas dan umur simpan makanan. Memahami klasifikasi pangan berdasarkan kadar air dapat membantu kita dalam memilih, menyimpan, dan mengolah makanan dengan lebih baik. Mari kita telusuri klasifikasi ini, lengkap dengan contoh dan tips penyimpanan yang praktis! Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Berdasarkan kadar airnya, pangan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:  pangan segar ,  pangan semi-kering , dan  pangan kering . Berikut penjelasannya: 1. Pangan Segar Ciri-ciri : Memiliki kadar air tinggi (70% - 90%). Pangan segar biasanya mudah rusak dan perlu disimpan dalam kondisi yang tepat agar tetap segar. Contoh : Buah-buahan (misalnya, semangka, jeruk, apel) Sayuran (misalnya, brokoli, bayam, wortel) Daging segar Tips Penyimpanan : Simpan di lemari es untuk menjaga kesegaran. Gunakan wadah yang dapat mena...