Langsung ke konten utama

"Media Pertumbuhan Kuman" : Review Jurnal

"Media Pertumbuhan Kuman"

Penulis: Y. Kusumo Adi Arji Atmanto1, Lisdiana Amin Asri2, Nursin Abd. Kadir



  1. Definisi Media Kultur
    Media kultur adalah bahan dengan komposisi nutrisi tertentu yang menyediakan lingkungan buatan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Setiap jenis mikroba membutuhkan media yang berbeda sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.

  2. Kegunaan Media Kultur

    • Digunakan untuk diagnosa penyakit infeksi.
    • Mengisolasi mikroorganisme agar dapat dipelajari lebih lanjut.
    • Menguji sifat fisiologis mikroorganisme.
    • Menghitung jumlah mikroorganisme.
  3. Persyaratan Media Kultur yang Baik
    Media kultur harus:

    • Mudah disiapkan dan ekonomis.
    • Mengandung nutrisi esensial seperti karbon, nitrogen, dan vitamin.
    • Memiliki pH, suhu, dan tekanan osmotik yang sesuai.
    • Bebas dari kontaminasi (steril).
  4. Bahan Penyusun Media Kultur

    • Air: Sebagai pelarut dan sumber oksigen.
    • Agar: Untuk memadatkan media.
    • Sumber nutrisi: Karbohidrat (glukosa, laktosa), protein (pepton, ekstrak daging).
    • Elektrolit: Untuk menjaga tekanan osmotik.
  5. Klasifikasi Media Kultur
    a. Berdasarkan bentuk:

    • Media padat, semi-padat, dan cair.
      b. Berdasarkan komposisi:
    • Media alami (ekstrak daging, kentang).
    • Media semi-sintetik (contoh: PDA).
    • Media sintetik (contoh: Mac Conkey Agar).
      c. Berdasarkan fungsi:
    • Media basal (nutrient broth).
    • Media selektif (Thayer Martin agar).
    • Media diferensial (Mannitol Salt Agar).
    • Media diperkaya (kaldu selenit).
  6. Kerusakan Media Kultur
    Media dapat rusak akibat kontaminasi mikroba atau kesalahan dalam proses sterilisasi. Oleh karena itu, kualitas media harus diuji dengan teliti sebelum digunakan.


Kesimpulan

Jurnal ini menunjukkan pentingnya media kultur dalam bidang mikrobiologi, khususnya untuk penelitian dan diagnosa penyakit infeksi. Media yang tepat akan memberikan hasil optimal untuk pertumbuhan mikroorganisme. Jurnal ini juga menekankan pentingnya memenuhi persyaratan sterilitas dan komposisi nutrisi yang sesuai agar mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik.


Komentar

Poppuler

KARBOHIDRAT: Struktur, Klasifikasi, Proses Pembentukan, Aplikasi dalam Pangan

 KARBOHIDRAT Definisi Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum C n ( H 2 O ) n C_n(H_2O)_n . Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup dan memiliki fungsi biologis serta teknologi penting dalam sistem pangan. Struktur Karbohidrat Karbohidrat dikelompokkan berdasarkan kompleksitas strukturnya: Monosakarida Karbohidrat sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul lebih kecil. Contoh: Glukosa, fruktosa, galaktosa. Struktur: Aldosa : Mengandung gugus aldehida (contoh: glukosa). Ketosa : Mengandung gugus keton (contoh: fruktosa). Disakarida Dibentuk dari dua monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Contoh: Sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). Oligosakarida Terdiri dari 3-10 unit monosakarida. Contoh: Raffinosa, stakiosa. Polisakarida Polimer panjang dari unit monosakarida. Di...

Pengayakan Tepung: Mengenal Mesh Tepung dan Fungsinya

  Pengayakan Tepung Tepung merupakan komponen dasar dalam banyak resep masakan, namun bagaimana cara membuat tepung yang halus dan bebas dari impurities? Jawabannya adalah melalui proses pengayakan tepung. Di artikel ini, kita akan membahas tentang pengayakan tepung, termasuk perbedaan mesh tepung yang harus kamu ketahui. Apa Itu Pengayakan Tepung? Pengayakan tepung adalah proses melepaskan partikel-partikel besar dari tepung sehingga mendapatkan hasil yang lebih halus dan bersih. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat pengayak, yaitu sebuah mesin yang dilengkapi dengan berbagai ukuran mesh (saringan). Bagaimana Caranya Melakukan Pengayakan Tepung? Berikut adalah langkah-langkah melakukan pengayakan tepung: Siapkan Tepung : Pastikan kamu telah membersihkan tepung dari debu atau kotoran lainnya sebelum dimasukkan ke dalam pengayak. Aturlah Ukuran Mesh : Pilih ukuran mesh yang sesuai dengan kebutuhanmu. Mesh yang lebih halus akan menghasilkan tepung yang lebih halus. Masukan Te...

Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air: Kenali dan Simpan dengan Baik!

   Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Sumber gambar: Kompas.com Kadar air dalam bahan pangan adalah salah satu faktor yang sangat memengaruhi kualitas dan umur simpan makanan. Memahami klasifikasi pangan berdasarkan kadar air dapat membantu kita dalam memilih, menyimpan, dan mengolah makanan dengan lebih baik. Mari kita telusuri klasifikasi ini, lengkap dengan contoh dan tips penyimpanan yang praktis! Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Berdasarkan kadar airnya, pangan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:  pangan segar ,  pangan semi-kering , dan  pangan kering . Berikut penjelasannya: 1. Pangan Segar Ciri-ciri : Memiliki kadar air tinggi (70% - 90%). Pangan segar biasanya mudah rusak dan perlu disimpan dalam kondisi yang tepat agar tetap segar. Contoh : Buah-buahan (misalnya, semangka, jeruk, apel) Sayuran (misalnya, brokoli, bayam, wortel) Daging segar Tips Penyimpanan : Simpan di lemari es untuk menjaga kesegaran. Gunakan wadah yang dapat mena...