PEKTIN
Pektin adalah polisakarida alami yang terdapat dalam dinding sel tanaman, terutama pada buah-buahan. Senyawa ini terkenal karena kemampuannya membentuk gel, sehingga sering digunakan dalam industri makanan untuk membuat selai, jeli, dan produk olahan lainnya. Selain itu, pektin juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang patut dipertimbangkan. Mari kita eksplor lebih dalam tentang pektin dan jenis-jenisnya.Pektin dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat metilasinya, yang mempengaruhi kemampuannya membentuk gel dan karakteristik lainnya:
- Pektin Metoksil Tinggi (High Methoxyl Pectin)
Pektin ini biasanya diekstrak dari buah-buahan seperti jeruk dan apel. Ia membutuhkan kadar gula yang tinggi (sekitar 55% atau lebih) dan kondisi asam untuk membentuk gel. Gel yang dihasilkan cenderung lebih kaku dan stabil, menjadikannya pilihan utama dalam pembuatan selai dan jeli tradisional (Dranca & Oroian, 2018). Pektin metoksil tinggi juga memberikan rasa manis yang lebih kuat pada produk akhir. - Pektin Metoksil Rendah (Low Methoxyl Pectin)
Berbeda dengan pektin metoksil tinggi, pektin ini dapat membentuk gel tanpa memerlukan kadar gula yang tinggi. Sebagai gantinya, ia menggunakan ion kalsium untuk proses gelasi. Pektin metoksil rendah sering digunakan dalam produk makanan rendah kalori atau bebas gula, seperti saus dan yogurt (Lara-Espinoza et al., 2018). Ini membuatnya sangat populer di kalangan konsumen yang memperhatikan asupan kalori. - Pektin NH (NH Pectin)
Merupakan subtipe dari pektin metoksil rendah yang diekstrak dari apel. Pektin NH dikenal karena kemampuannya untuk membentuk gel dengan jumlah kalsium yang lebih sedikit dibandingkan pektin metoksil rendah lainnya. Ini sering digunakan dalam pembuatan glasir dan isian buah, serta memiliki sifat reversibilitas termal yang unik (Robledo et al., 2019). - Pektin Hijau (Green Pectin)
Pektin ini diekstrak dari kulit buah-buahan hijau seperti apel muda. Selain kemampuan gelasinya yang baik, pektin hijau kaya akan serat dan memiliki sifat prebiotik yang bermanfaat bagi kesehatan saluran pencernaan (Winarno, 2002). Ini menjadikannya pilihan menarik untuk produk makanan sehat. - Pektin dari Sumber Non-Konvensional
Selain dari buah-buahan, pektin juga dapat diekstrak dari sumber lain seperti bit gula dan limbah sayuran. Pektin dari sumber ini sering kali memiliki sifat pengemulsi yang baik dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi makanan (Tarigan et al., 2012). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pektin dari kulit kakao juga memiliki potensi sebagai bahan pengental dalam industri pangan (Fadli Muhammad, 2024).
Komentar
Posting Komentar