Langsung ke konten utama

Review Artikel Jurnal Ilmiah: Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung dan Ampas Tebu sebagai Kertas Kemasan Ramah Lingkungan

Review Artikel Jurnal Ilmiah: Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung dan Ampas Tebu sebagai Kertas Kemasan Ramah Lingkungan

Kertas Hasil Penelitian


Artikel ini mengkaji pemanfaatan limbah kulit jagung dan ampas tebu sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas kemasan yang ramah lingkungan. Penelitian yang dilakukan oleh Oktaffi Arinna Manasikana dan rekan-rekannya dari Universitas Hasyim Asy’ari bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kedua limbah tersebut dalam menghasilkan produk kertas yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.

Latar Belakang

Kebutuhan kertas di Indonesia terus meningkat, seiring dengan permintaan masyarakat akan produk yang lebih ramah lingkungan. Hal ini mendorong industri kertas untuk mencari alternatif bahan baku selain kayu, yang semakin terbatas akibat isu lingkungan. Kulit jagung dan ampas tebu merupakan limbah pertanian yang melimpah di Indonesia, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan kandungan selulosa yang tinggi, kedua bahan ini memiliki potensi besar untuk digunakan dalam pembuatan kertas.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:
  1. Menilai potensi limbah kulit jagung dan ampas tebu sebagai bahan baku pembuatan kertas kemasan.
  2. Menganalisis perbandingan komposisi antara kulit jagung dan ampas tebu untuk menghasilkan kertas dengan mutu terbaik.

Metodologi

Metode Penelitian:
  • Jenis penelitian: Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
  • Sampel: Tiga perbandingan komposisi yaitu 50% kulit jagung : 50% ampas tebu, 75% kulit jagung : 25% ampas tebu, dan 25% kulit jagung : 75% ampas tebu.
  • Pengujian: Uji tarik, elastisitas, dan biodegradabilitas dilakukan untuk menilai kualitas kertas yang dihasilkan.
Proses Pembuatan Kertas:
  1. Pengeringan: Mengurangi kadar air pada kulit jagung dan ampas tebu.
  2. Penggilingan: Menghaluskan bahan menjadi serbuk untuk mempermudah proses selanjutnya.
  3. Pemasakan: Memasak serbuk dengan penambahan tepung kanji dan lem PVAc sebagai perekat.
  4. Pencetakan: Menggunakan alat pencetak kertas dan dijemur di bawah sinar matahari.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
  • Kertas dengan perbandingan 25% kulit jagung dan 75% ampas tebu menghasilkan kualitas terbaik dengan uji tarik sebesar 14,8 N dan elastisitas 13,33%.
  • Tingkat biodegradabilitas kertas mencapai 50%, menunjukkan bahwa produk ini dapat terurai secara alami.

Diskusi

Kelebihan dari penggunaan limbah kulit jagung dan ampas tebu sebagai bahan baku pembuatan kertas adalah:
  • Ramah Lingkungan: Mengurangi ketergantungan pada kayu dan memanfaatkan limbah pertanian.
  • Ekonomi Berkelanjutan: Memberikan nilai tambah bagi petani melalui pemanfaatan limbah yang sebelumnya tidak terpakai.
Namun, tantangan dalam proses produksi perlu diperhatikan, seperti pengendalian kualitas bahan baku dan efisiensi proses pembuatan untuk memastikan konsistensi produk akhir.

Kesimpulan

Penelitian ini membuktikan bahwa limbah kulit jagung dan ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan kertas kemasan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal ini, diharapkan dapat mendukung keberlanjutan industri kertas di Indonesia serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 

Komentar

Poppuler

KARBOHIDRAT: Struktur, Klasifikasi, Proses Pembentukan, Aplikasi dalam Pangan

 KARBOHIDRAT Definisi Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum C n ( H 2 O ) n C_n(H_2O)_n . Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup dan memiliki fungsi biologis serta teknologi penting dalam sistem pangan. Struktur Karbohidrat Karbohidrat dikelompokkan berdasarkan kompleksitas strukturnya: Monosakarida Karbohidrat sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul lebih kecil. Contoh: Glukosa, fruktosa, galaktosa. Struktur: Aldosa : Mengandung gugus aldehida (contoh: glukosa). Ketosa : Mengandung gugus keton (contoh: fruktosa). Disakarida Dibentuk dari dua monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Contoh: Sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). Oligosakarida Terdiri dari 3-10 unit monosakarida. Contoh: Raffinosa, stakiosa. Polisakarida Polimer panjang dari unit monosakarida. Di...

Pengayakan Tepung: Mengenal Mesh Tepung dan Fungsinya

  Pengayakan Tepung Tepung merupakan komponen dasar dalam banyak resep masakan, namun bagaimana cara membuat tepung yang halus dan bebas dari impurities? Jawabannya adalah melalui proses pengayakan tepung. Di artikel ini, kita akan membahas tentang pengayakan tepung, termasuk perbedaan mesh tepung yang harus kamu ketahui. Apa Itu Pengayakan Tepung? Pengayakan tepung adalah proses melepaskan partikel-partikel besar dari tepung sehingga mendapatkan hasil yang lebih halus dan bersih. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat pengayak, yaitu sebuah mesin yang dilengkapi dengan berbagai ukuran mesh (saringan). Bagaimana Caranya Melakukan Pengayakan Tepung? Berikut adalah langkah-langkah melakukan pengayakan tepung: Siapkan Tepung : Pastikan kamu telah membersihkan tepung dari debu atau kotoran lainnya sebelum dimasukkan ke dalam pengayak. Aturlah Ukuran Mesh : Pilih ukuran mesh yang sesuai dengan kebutuhanmu. Mesh yang lebih halus akan menghasilkan tepung yang lebih halus. Masukan Te...

Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air: Kenali dan Simpan dengan Baik!

   Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Sumber gambar: Kompas.com Kadar air dalam bahan pangan adalah salah satu faktor yang sangat memengaruhi kualitas dan umur simpan makanan. Memahami klasifikasi pangan berdasarkan kadar air dapat membantu kita dalam memilih, menyimpan, dan mengolah makanan dengan lebih baik. Mari kita telusuri klasifikasi ini, lengkap dengan contoh dan tips penyimpanan yang praktis! Klasifikasi Pangan Berdasarkan Kadar Air Berdasarkan kadar airnya, pangan dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:  pangan segar ,  pangan semi-kering , dan  pangan kering . Berikut penjelasannya: 1. Pangan Segar Ciri-ciri : Memiliki kadar air tinggi (70% - 90%). Pangan segar biasanya mudah rusak dan perlu disimpan dalam kondisi yang tepat agar tetap segar. Contoh : Buah-buahan (misalnya, semangka, jeruk, apel) Sayuran (misalnya, brokoli, bayam, wortel) Daging segar Tips Penyimpanan : Simpan di lemari es untuk menjaga kesegaran. Gunakan wadah yang dapat mena...